Rabu, 29 April 2015

makalah Trikomoniasis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Trikomoniasis pada saluran urogenital dapat menyebabkan vaginitis dan sistitis. Walaupun sebagian besar tanpa gejala, akan tetapi dapat menimbulkan masalah kesehatan yang tidak kurang pentingnya, misalnya perasaan dispareunia, kesukaran melakukan hubungan seksual yang dapat menimbulkan ketidakserasian dalam keluarga.(1)
Penularan umumnya melalui hubungan kelamin tetapi dapat juga melalui pakaian, handuk, atau karena berenang. Oleh karena itu trikomoniasis ini terutama ditemukan pada orang dengan aktivitas seksual tinggi, tetapi dapat juga ditemukan pada bayi dan penderita setelah menopause. Trikomoniasis terdapat baik pada wanita maupun pria, namun penderita wanita lebih banyak dibandingkan pria. Pada pria dapat menyebabkan uretritis dan prostatitis yang kira-kira merupakan 15% kasus uretritis nongonore.(1,2)
Angka kejadian di Amerika Serikat sekitar 7.4 juta kasus baru setiap tahun. Angka pastinya sukar didapat karena kebanyakan kasus ini tidak dilaporkan atau tidak terdiagnosis. Secara global, WHO memperkirakan terdapat sekitar 180 juta kasus baru tiap tahunnya di seluruh dunia. Sementara angka prevalensinya bervariasi dari 5% pada klien klinik KB sampai 75% pada pekerja seks. Trikomoniasis memiliki angka infeksi gabungan yang cukup tinggi dengan penyakit menular lain, seperti dengan gonore, yang diketahui berhubungan secara signifikan dengan infeksi trikomoniasis.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1          Apa yang dimaksud dengan Trikomoniasis?
1.2.2          Bagaimana Etiologi penyakit Trikomoniasis?
1.2.3          Bagaimana Patogenesis Trikomoniasis?
1.2.4          Bagaimana Gejala Klinis Trikomoniasis?
1.2.5          Bagaimana Diagnosis Trikomoniasis?
1.2.6          Bagaimana Pemeriksaan Laboratorium?
1.2.7          Bagaimana Penatalaksaan Trikomoniasis?
1.2.8          Bagaimana Faktor Risiko penyakit Trikomoniasis?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah salah satu tipe dari Vaginitis, merupakan penyakit infeksi protozoa yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, terutama sebagai Penyakit Menular Sexual (PMS) dan sering menyerang traktus urogenitalis bagian bawah yang dapat bersifat akut atau kronik dan pada wanita maupun pria, namun pada pria peranannya sebagai enyebab penyakit masih diragukan.

                Trikomoniasis adalah PMS yang dapat diobati yang paling banyak terjadi pada perempuan muda dan aktif seksual.  Diperkirakan, 5 juta kasus baru terjadi pada perempuan dan laki-laki.

1.2 Etiologi Trikomoniasis
Penyebab trikomoniasis ialah Trichomonas vaginalis yang merupakan satu-satunya spesies Trichomonas yang bersifat patogen pada manusia dan dapat dijumpai pada traktus urogenital.(4) Pertama kali ditemukan oleh Donne pada tahun 1836(1,4), dan untuk waktu yang lama sejak ditemukannya dianggap sebagai komensal.(4)
Trichomonas vaginalis merupakan flagelata berbentuk filiformis, berukuran 15-18 mikron, mempunyai 4 flagela, dan bergerak seperti gelombang.(1) Mempunyai membran undulans yang pendek, tidak mencapai dari setengah badannya. Pada sediaan basah mudah terlihat karena gerakan yang terhentak-hentak. Membentuk koloni trofozoit pada permukaan sel epitel vagina dan uretra pada wanita; uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis pada pria.(4)
Parasit ini berkembang biak secara belah pasang memanjang dan dapat hidup dalam suasana pH 5-7,5. Pada suhu 50°C akan mati dalam beberapa menit, tetapi pada suhu 0°C dapat bertahan sampai 5 hari. Cepat mati bila mengering, terkena sinar matahari, dan terpapar air selama 35-40 menit.
Ada dua spesies lainnya yang dapat ditemukan pada manusia, yaitu Trichomonas tenax yang hidup di rongga mulut dan Pentatrichomonas hominis yang hidup dalam kolon, yang pada umumnya tidak menimbulkan penyakit

2.3 Patogenesis
Trichomonas vaginalis mampu menimbulkan peradangan pada dinding saluran urogenital dengan cara invasi sampai mencapai jaringan epitel dan subepitel. Masa tunas rata-rata 4 hari sampai 3 minggu. Pada kasus yang lanjut terdapat bagian-bagian dengan jaringan granulasi yang jelas. Nekrosis dapat ditemukan di lapisan subepitel yang menjalar sampai di permukaan epitel. Di dalam vagina dan uretra parasit hidup dari sisa-sisa sel, kuman-kuman, dan benda lain yang terdapat dalam sekret.
2.4 Gejala Klinis Trikomoniasis
Trikomoniasis Pada Wanita
Gejala klinis trikomoniasis pada wanita tidak merupakan parameter diagnostik yang dapat dipercaya. Masa tunas sulit untuk dipastikan, tetapi diperkirakan berkisar antara 3-28 hari.(4)
Pada wanita sering tidak menunjukkan keluhan maupun gejala sama sekali. Bila ada keluhan biasanya berupa duh tubuh vaginal yang banyak dan berbau. Biasanya penderita datang dengan keluhan gatal pada daerah kemaluan dan gejala keputihan.(4) Dari data-data yang dikumpulkan oleh Wolner-Hanssen (1989) dan Rein (1989) yang terdapat pada tabel 1, ternyata hanya 50-70% penderita yang mengeluh adanya duh tubuh vaginal, sehingga pernyataan bahwa trikomoniasis pada wanita harus selalu disertai duh tubuh vaginal merupakan hal yang tidak benar.
Tabel 1. Prevalensi keluhan dan gejala klinis penderita wanita dengan trikomoniasis.(4)
Keluhan dan gejala
Prevalensi (%)
Keluhan :
  1. Tidak ada
  2. Duh tubuh (discharge)
Berbau
Menimbulkan iritasi/gatal
  1. Dispareunia
  2. Disuria
  3. Perasaan tidak enak pada perut bawah
Gejala :
  1. Tidak ada
  2. Eritema vulva yang difus
  3. Duh tubuh berlebihan, kuning, hijau
berbusa
  1. Inflamasi dinding vagina
  2. Strawberry cervix
Pengamatan langsung
Pengamatan dengan kolposkop
9 – 56
50 – 75
10 – 67
23 – 82
10 – 50
30 – 50
5 – 12
˜ 15
10 – 37
5 – 42
8 – 50
20 – 75
1 – 2
˜ 45

Yang diserang terutama dinding vagina, dapat bersifat akut maupun kronis.(1) Pada kasus akut terlihat sekret vagina seropurulen berwarna kekuning-kuningan, kuning-hijau, berbau tidak enak (malodorous), dan berbusa.(1,4) Duh tubuh yang banyak sering menimbulkan keluhan gatal dan perih pada vulva serta kulit sekitarnya.(4) Dinding vagina dan labium tampak kemerahan dan sembab serta terasa nyeri.(1,4) Sedangkan pada vulva dan paha bagian atas kadang-kadang ditemukan abses-abses kecil dan maserasi yang disebabkan oleh fermen proteolitik dalam duh tubuh.(4) Kadang-kadang juga terbentuk abses kecil pada dinding vagina dan serviks, yang tampak granulasi berwarna merah dan dikenal sebagai strawberry appearance, yang menurut Fouts et al, hal ini hanya ditemukan pada 2% kasus trikomoniasis.(4) Keluhan lain yang mungkin terjadi adalah dispareunia, perdarahan pascakoitus, dan perdarahan intermenstrual.(1,4) Bila sekret banyak yang keluar dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar genitalia eksterna. Selain vaginitis dapat pula terjadi uretritis, Bartholinitis, skenitis, dan sistitis yang pada umumnya tanpa keluhan. Pada kasus yang kronik gejalanya lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa.
Kadang-kadang reaksi radang sangat minimal sehingga duh tubuh sangat minimal pula, bahkan dapat tidak tampak sama sekali. Polakisuria dan disuria biasanya merupakan keluhan pertama pada infeksi traktus urinarius bagian bawah yang simptomatik. Dua puluh lima persen penderita mengalami infeksi pada uretra.(4)
Trikomoniasis Pada Pria
Seperti pada wanita spektrum klinik trikomoniasis pada pria sangat luas, mulai dari tanpa gejala sampai pada uretritis yang hebat dengan komplikasi prostatitis. Masa inkubasi biasanya tidak melebihi 10 hari.(4)
Pada laki-laki yang diserang terutama uretra, kelenjar prostat, kadang-kadang preputium, vesikula seminalis, dan epididimis. Pada umumnya gambaran klinis lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Bentuk akut gejalanya mirip uretritis nongonore, misalnya disuria, poliuria, dan sekret uretra mukoid atau mukopurulen. Urin biasanya jernih, tetapi kadang-kadang ada benang-benang halus. Pada bentuk kronik gejalanya tidak khas; gatal pada uretra, disuria, dan urin keruh pada pagi hari.
2.5 Diagnosis Trikomoniasis
Diagnosis kurang tepat bila hanya berdasarkan gambaran klinis, karena Trichomonas vaginalis dalam saluran urogenital tidak selalu menimbulkan gejala atau keluhan. Uretritis dan vaginitis dapat disebabkan bermacam-macam sebab, karena itu perlu diagnosis etiologik untuk menentukan penyebabnya.(1,4)
Diagnos is trikomoniasis ditegakkan setelah ditemukannya T. vaginalis pada sediaan langsung (sediaan basah) atau pada biakan duh tubuh penderita.(4)
Diagnosis pada pria menjadi lebih sulit lagi, karena infeksi ditandai oleh jumlah kuman yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan wanita. Uretritis non gonore (UNG) yang disebabkan oleh T. vaginalis tidak dapat dibedakan secara klinis dari UNG oleh penyebab yang lain.(4)
Respon terhadap pengobatan dapat menunjang diagnosis. UNG yang gagal diobati dengan rejimen yang efektif terhadap C. trachomatis dan U. urealyticum, namun respon terhadap pengobatan dengan metronidazol, menunjang diagnosis trikomoniasis.(4)
Untuk mendiagnosis trikomoniasis dapat dipakai beberapa cara, misalnya pemeriksaan mikroskopik sediaan basah, sediaan hapus, dan pembiakan. Sediaan basah dicampur dengan garam faal dan dapat dilihat pergerakan aktif parasit. Pada pembiakan dapat digunakan bermacam-macam pembenihan yang mengandung serum.



2.6 Pemeriksaan  Laboratotium
Cara pengambilan spesimen pada wanita, yaitu spesimen berupa hapusan forniks posterior dan anterior yang diambil dengan lidi kapas atau sengkelit steril. Hendaknya spekulum yang dipakai jangan memakai pelumas. Pada pria, spesimen yang diambil dengan mengerok (scraping) dinding uretra secara hari-hati dengan menggunakan sengkelit steril. Pengambilan spesimen sebaiknya dilakukan sebelum kencing pertama.(4)
Bila parasit tidak ditemukan, maka dilakukan pengambilan spesimen berupa sedimen dari 20 cc pertama urin pertama pagi-pagi. Spesimen tersebut, terutama yang diambil setelah masase prostat dapat menghasilkan 15% hasil positif pada kasus-kasus yang tidak terdiagnosis dengan pemeriksaan spesimen uretra. Pada spesimen tersebut dilakukan pemeriksaan.
Sediaan Langsung (Sediaan Basah)
Lidi kapas dicelupkan ke dalam 1 cc garam fisiologis, dikocok. Satu tetes larutan tersebut diteteskan pada gelas objek, kemudian ditutup dengan kaca penutup. Spesimen pada ujung sengkelit dimasukkan pada satu tetes garam fisiologis yang telah diletakkan pada kaca objek.
Sebelum diamati sediaan dipanaskan sebentar dengan hati-hati, untuk meningkatkan pergerakan T. vaginalis. Pada pemeriksaan diperhatikan pula jumlah leukosit.
Sediaan Tidak Langsung
Bila pada sediaan langsung tidak ditemukan kuman penyebab, maka dilakukan biakan pada media Feinberg atau Kupferberg. Biakan diperlukan pada pemeriksaan kasus-kasus asimtomatik. Enam puluh persen spesimen yang diambil dari uretra pria dengan trikomoniasis akan menghasilkan biakan positif.
Dikemukan bahwa hasil positif pada pemeriksaan sediaan basah pada wanita berkisar antara 40-80%, sedangkan biakan berkisar antara 95%. Biakan 10-15% lebih sensitif dari sediaan basah. Berdasarkan hal tersebut biakan masih tetap merupakan pemeriksaan yang dianjurkan untuk menunjang diagnosis trikomoniasis.



Tabel 2. Prevalensi hasil pemeriksaan laboratorium pada penderita trikomoniasis.
Jenis pemeriksaan
Prevalensi (%)
pH > 4,5
Sniff test positif
Sediaan basah
Leukosit meningkat
Trichomonas dengan pergerakan khas
Fluorescent antibody
Pengecatan
Gram
Acridine orange
Giemsa
Pap smear
66 – 91
˜ 75
˜ 75
40 – 80
89 – 90
< 1
˜ 60
˜ 50
56 – 70

2.7 Penatalaksanaan Pegobatan Trikomuniasis
Pengobatan dapat diberikan secara topikal atau sistemik.(1) Pengobatan trikomoniasis harus diberikan kepada penderita yang menunjukkan gejala maupun yang tidak.(4)
Topikal
*      Bahan cairan berupa irigasi, misalnya hidrogen peroksida 1-2% dan larutan asam laktat 4%.
*      Bahan berupa supositoria, bubuk yang bersifat trikomoniasidal.
*      Jel dan krim, yang berisi zat trikomoniasidal.

Sistemik (oral)
Obat yang sering digunakan tergolong derivat nitromidazol seperti:
*      Metronidazol : dosis tunggal 2 gram atau 3 x 500 mg/hari, selama 7 hari.
*      Nimorazol : dosis tunggal 2 gram.
*      Tinidazol : dosis tunggal 2 gram.
*      Omidazol : dosis tunggal 1,5 gram.
Penderita dinyatakan sembuh bila keluhan dan gejala telah menghilang, serta parasit tidak ditemukan lagi pada pemeriksaan sediaan langsung.
Pada waktu pengobatan perlu beberapa anjuran pada penderita:
Pengobatan Pada Kehamilan
Kehamilan pada trimester pertama merupakan kontra indikasi pemberian metronidazol. Sehubungan telah banyak bukti-bukti yang menunjukkan adanya kaitan antara infeksi T. vaginalis dengan pecahnya ketuban sebelum waktunya, maka metronidazol dapat diberikan dengan dosis efektif yang paling rendah pada trimester kedua dan ketiga.(4)
Infeksi Pada Neonatus
Bayi dengan trikomoniasis simtomatik atau dengan kolonisasi T. vaginalis melewati umur 4 bulan, harus diobati dengan metronidazol 5 mg/kgBB/oral, 3 x sehari selama 5 hari.
Prognosis
Umumnya baik, Sembilan puluh lima persen penderita yang diobati sembuh.
Jangan melakukan hubungan seksual selama pengobatan dan sebelum dinyatakan sembuh.
Hindari pemakaian barang-barang yang mudah menimbulkan transmisi



2.8 Faktor Risiko Trikomoniasis
·         Jumlah pasangan seksual selama hidupnya
·         Pasangan seksual saat ini
·         Tidak memakai kondom saat berhubungan seksual
·         Memakai kontarsepsi oral (pil KB) dan IUD
2.9 Cara Penyebaran Trikomoniasis
 Parasit ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terkena trikomoniasis. Trikomoniasis menyerang (uretra) saluran kemih pada pria namun biasanya tanpa gejala. Sedangkan pada wanita, trikomoniasis lebih sering menyerang vagina. Resiko untuk terkena penyakit ini tergantung aktivitas seksual orang tersebut.
















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Trikomoniasis adalah infeksi saluran urogenital yang dapat bersifat akut atau kronik dan disebabkan oleh infeksi protozoa Trichomonas vaginalis yang ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat juga melalui pakaian, handuk, atau karena berenang. Oleh karena itu trikomoniasis ini terutama ditemukan pada orang dengan aktivitas seksual yang tinggi. Trikomonisis dapat mengenai wanita maupun pria, tapi pada pria pada umumnya tanpa gejala.
Tidak semua penderita mengeluh adanya duh tubuh vaginal, sehingga pernyataan bahwa trikomoniasis pada wanita harus selalu disertai duh tubuh vaginal merupakan hal yang tidak benar. Sehingga dengan menemukan gejala klinis saja tidak cukup untuk menegakkan diagnosis, perlu pemeriksaan pemeriksaan laboratorium seperti sedian langsung, maupun tidak langsung dengan biakan.
Gejala klinis trikomoniasis juga serupa dengan gejala penyakit yang lain sehingga perlu diagnosis banding dengan penyakit kandidiasis vaginalis, vaginitis, infeksi gonokokus, uretritis nongonokokus, dan vaginosis bakterialis.
Pengobatan trikomoniasis dapat lokal maupun sistemik. Obat yang sering digunakan tergolong derivat nitromidazol. Yang paling penting untuk mencapai keberhasilan dalam pengobatan adalah pasangan seksual juga perlu diobati, menganjurkan penderita untuk menghindari hubungan seksual selama pengobatan dan menghindari penggunaan barang bersama. Prognosis trikomoniasis pada umumnya baik bila diobati dengan benar.






2 komentar:

  1. The Casino Near Atlanta, GA - MapYRO
    Get directions, reviews and information for The Casino 용인 출장샵 at 보령 출장샵 3475 광주광역 출장샵 Athens Ave in Cherokee, NC. 2,816 reviews of The 보령 출장안마 Casino 부천 출장마사지 at 3475 Athens Ave. This area features a casino hotel,

    BalasHapus
  2. If you are reading this and you are suffering from any kind of human disease, God just heard your prayer,Dr Itua Herbal Center Contact,Email: drituaherbalcenter@gmail.com Or WhatsApp:+2348149277967.
    I was so very sick when I came across someone telling a story of his life on how Dr Itua gave his dead life back to her, Her Name was Achima Abelard A Germany lady.
    Dr Itua helped me to cure my Bladder cancer, I took his treatment for 3 weeks and I was cured completely. He resides in west Africa but I ordered his herbal medicines through Mail which I received within 5 days. I was also instructed on how I will drink it for 3 weeks to cure which I did totally. I'm well now.
    I think this Dr Itua is A GOD sent from heaven because i have heard several times that there is no cure but Dr Itua surprises me, put joy on my face.if you are suffering from,Bladder cancer,Throat cancer,Thyroid Cancer,Uterine cancer,Fibroid,Arthritis,Amyotrophic Lateral Sclerosis,Brain Tumor,Fibromyalgia,Multiple myeloma,Leukemia,Liver cancer,Esophageal cancer,Gallbladder cancer,Gestational trophoblastic disease,Head and neck cancer,Hodgkin lymphoma
    Intestinal cancer,Kidney cancer,Hpv,Lung cancer,Melanoma,Mesothelioma,Neuroendocrine tumors,Non-Hodgkin lymphoma,Oral cancer,Breast Cancer, Prostate Cancer, Ovarian cancer,Hepatitis,Skin cancer,Soft tissue sarcoma,Spinal cancer,Adrenal cancer.Bile duct cancer,Bone cancer,Stomach cancer
    Testicular cancer,Alzheimer's disease,Chronic Diarrhea,Copd,Parkinson,Als,Adrenocortical carcinoma Infectious mononucleosis. Vaginal cancer,Vulvar cancer,Sinus cancer,Brain cancer,Hiv,Herpes,Colon-Rectal Cancer,Chronic Fatigue.

    BalasHapus